Aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan risiko terjadinya luka pada tubuh. Perawatan luka menggunakan prinsip moisture balance yang dikenal sebagai modern wound dressing terus berkembang dari bahan alami atau sintetis dalam berbagai bentuk fisik. Dalam lomba invensi yang diikuti di Asian Youth Innovation Awards (AYIA) Malaysia Technology Expo 2020, penulis mempresentasikan potensi bahan alam asap cair tempurung kelapa dan vitamin K ekstrak daun cuciwis sebagai material penyembuhan luka dalam bentuk sediaan hydrogel patch.

Produk hydrogel patch berbahan asap cair tempurung kelapa dan vitamin K ekstrak daun cuciwis
Penelitian hydrogel patch ini di latar belakangi dari masalah tingginya angka kejadian luka lecet yang mudah terinfeksi oleh bakteri. Data yang ada menyebutkan bahwan kandungan fenol, asam, dan karbonil dalam asap cair tempurung kelapa tingkat I berperan sebagai antibakteri dan antioksidan. Senyawa ini dapat menurunkan pH sehingga dapat memperlambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab infeksi luka. Kemudian, ekstrak daun cuciwis (Brassica oleracea var. Acephala) mengandung filokuinon terbesar mencapai 440 mg/100 g sehingga berpotensi besar untuk dijadikan agen mempercepat penyembuhan luka.